Jumat, 06 Desember 2013

DOWNLOAD BUKU BSE MATEMATIKA SMA GRATIS (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Kali ini penulis ingin berbagi beberapa buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk SMA kelas 11 dan 12. Semoga bermanfaat,, amiin,, ^^


ok langsung saja, silahkan klik link berikut untuk download:  klik gambar untuk melihat lebih jelas



 MATEMATIKA KELAS 11 "Mahir Mengembangkan Kemampuan Mat" --->>  DOWNLOAD



 MATEMATIKA KELAS 11 "Matematika Program Bahasa" --->>  DOWNLOAD



 MATEMATIKA KELAS 11 "Matematika Program IPA" --->>  DOWNLOAD



MATEMATIKA KELAS 12 "Mahir Matematika 3 Prog Bahasa" --->>  DOWNLOAD



MATEMATIKA KELAS 12 "Matematika Aplikasi Prog IPA" --->>  DOWNLOAD


MATEMATIKA KELAS 12 "Matematika Program Bahasa" --->>  DOWNLOAD

CARA DOWNLOADNYA
1. Klik link download di atas, kemudian muncul halaman seperti di bawah,  --->>  klik SKIP AD



2. Klik --->>  REGULAR DOWNLOADING

Jika ada kesulitan silahkan bertanya,, ^^
jangan lupa komentar ya ^^ 

Rabu, 04 Desember 2013

Rendahnya prestasi belajar siswa

 Belajar Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar yang rendah, terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya.Rendahnya Prestasi Siswa Rendahnya Prestasi Siswa Rendahnya Prestasi Siswa.
Adapun gejala – gejala rendahnya prestasi belajar siswa sebagai berikut : 1.Siswa kurang merasa senang atau kurang semangat dalam belajar. 2. Siswa mengikuti pelajaran semata – mata agar tidak tinggal kelas. 3. Siswa mengikut belajar bukan untuk menambah ilmu, tetapi diharuskan mengikuti. 4.Prestasi belajar rendah karena motivasi belajarnya rendah.Rendahnya Prestasi Siswa Rendahnya Prestasi Siswa Rendahnya Prestasi Siswa 

Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Siswa

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Seseorang akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian prestasi. Seseorang akan melakukan suatu kegiatan karena ada motivasi dalam dirinya. Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun terutama yang didasari oleh adanya motivasi maka seseorang itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasinya. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. Motivasi bagi anak yatim merupakan hal yang sangat penting, terutama motivasi dalam belajar. Permasalahan yang muncul pada anak yatim di SMP YPMS Kedaung yaitu kurang memiliki motivasi, yang ditunjukkan dengan perilaku malas belajar, kurang memperhatikan ketika guru mengajar di dalam kelas, mengabaikan pengarahan-pengarahan guru dan sering tidak mengerjakan tugas. Melihat fenomena yang terjadi pada diri anak yatim adalah cenderung kurang memiliki semangat dan dorongan untuk belajar. Apabila anak yatim tersebut memiliki motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka. Semakin kuat motivasi belajar mereka, maka semakin baik pula prestasi belajar yang mereka capai. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat membatasi masalah yaitu prestasi belajar PAI yang dimaksud adalah hasil yang dicapai siswa setelah ia mengalami proses belajar yang diambil dari nilai raport semester I kelas VIII dan IX SMP YPMS Kedaung, sedangkan motivasi belajar yang dimaksud yaitu adanya dorongan baik internal maupun eksternal pada anak yatim untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Rumusan masalah yaitu bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP YPMS Kedaung. Tekhnik yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tekhnik angket (Questionnaire) bentuk skala Likert. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak yatim kelas VIII dan kelas IX SMP YPMS yang berjumlah 31 anak yatim. Variabel penelitian terdiri dari 2 kategori yaitu motivasi belajar dan prestasi belajar, yang mana masing-masing variabel diuji dengan validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Berdasarkan hasil analisa data dengan korelasi Pearson Product Moment diperoleh hasil nilai r hitung = 0,625, r tabel = 0,325 dengan df = 31 dan dengan perhitungan Coefficient of Determination diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 39% dan hasil t hitung = 4,18. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP YPMS Kedaung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar anak yatim dapat ditingkatkan dengan cara memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku siswa ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yaitu dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Kata kunci: Motivasi Belajar, prestasi belajar.

Motivasi Belajar Dan Pengaruhnya Dalam dunia pendidikan

. Motivasi Belajar Dan Pengaruhnya Dalam dunia pendidikan, motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan mendapat proses belajar yang baik. Motivasi merupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik. Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal, umum, khusus tercapai. Terkadang, motivasi belajar pula terpengaruh oleh beberapa faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar :

Pengaruh Motivasi Belajar

Untuk melihat dengan jelas, dimana pengaruh motivasi belajar dalam karir dan bisnis, akan saya gambarkan dalam 4 kasus dibawah ini. Kasus pertama: tanpa ilmu dan tanpa tindakan. Jelas orang bodoh dan malas. Akan sukses? Jelas, jangan sampai seperti orang dengan kasus ini. Ini jelas salah. Kasus kedua: punya ilmu tetapi tidak bertindak. Ilmu Anda akan percuma jika tidak bertindak. Kasus ketiga: tanpa ilmu tapi mau bertindak. Kasus ketiga: berilmu dan bertindak. Ini yang sempurna. Ilmu sebelum amal. Ini yang bagus, insya Allah akan sukses. Untuk kasus ketiga ini ada dua sub kasus. Yang pertama tanpa ilmu, meski pun dia mau bertindak, maka orang ini tidak akan berhasil, kecuali mendapatkan keberuntungan. Anda tidak akan pernah mencapai sebuah tempat jika arah dan cara Anda mencapai tempat tersebut salah. Namun akan berbeda jika Anda bertindak meski tanpa ilmu, kemudian belajar dan mengambil hikmah dari tindakan Anda, maka keberhasilan ada di tangan Anda. Jadi dalam kasus ketiga ini, meski dia tidak memiliki ilmu, tetapi masih memiliki motivasi belajar, dia memiliki peluang sukses yang besar. Kasus keempat adalah kondisi sempurna, Anda bertindak berdasarkan ilmu, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Peluang suksesnya akan lebih besar. Dia akan bertindak ke arah yang tepat dan dengan cara yang tepat. Yang tidak boleh adalah belajar saja tetapi tidak pernah mengaplikasikannya. Sebaliknya bertindak saja tanpa belajar juga tidak boleh, keduanya harus berjalan seiring, tidak mementingkan salah satu saja.

Pengaruh Motivasi Belajar dalam Karir

Apa yang diharapkan seorang atasan atau perusahaan terhadap karyawannya? Ya, seorang karyawan yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Termasuk, tugas-tugas yang sulit dan baru. Saat seorang karyawan mampu menjalankan tugasnya dengan baik, maka wajar jika atas akan menyukai karyawan ini. Bayangkan jika seorang karyawan yang tidak memiliki motivasi belajar, dia akan membuat jengkel atasannya karena segala tidak bisa. Lebih jauh, pengaruh motivasi belajar dalam karir, akan menjadikan karir Anda lebih sukses. Anda akan selalu mengerjakan sesuatu lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki motivasi belajar. Kalaulah, semua karyawan di tempat kerja Anda memiliki motivasi belajar semua, apa jadinya jika Anda tidak memiliki motivasi belajar? Dijamin, Anda akan paling tertinggal dibandingkan dengan karyawan lainnya. Jadi, tidak ada pilihan lain, Anda harus memiliki motivasi belajar sebab pengaruh motivasi belajar sangat jelas, karir Anda akan maju atau setidaknya Anda mampu bertahan. Ingat: persaingan Anda bukan hanya karyawan satu perusahaan dengan Anda. Sekarang, setiap tahun, perguruan tinggi terus meluluskan ribuan angkatan kerja. Orang-orang baru, dengan pengetahuan dan wawasan terkini siap mengancam posisi Anda. Belum lagi, para ahli yang datang dari luar negeri pun bisa menggoyang posisi Anda. Masihkah malas belajar?

Menjadi Pribadi Tangguh Menghadapi Perubahan Hidup

Sebuah strategi dan mindset agar Anda menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi perubahan hidup. Perubahan tidak pernah berhenti, Anda harus selalu siap menghadapinya. Ada tiga kualitas utama yang harus Anda miliki supaya Anda siap menghadapi perubahan atau Anda hanya hidup di sisa-sisa perubahan bahkan tersisih.

Cara Meningkatkan Motivasi Untuk Belajar Apa Pun

Salah Satu Penghambat Sukses Itu Adalah Motivasi Untuk Belajar Yang Masih Lemah Adalah tidak asing terdengar, banyak orang yang tidak mengambil tindakan tertentu dengan alasan tidak bisa dan tidak tahu. Padahal tindakan itu penting

Selasa, 19 November 2013

Motivasi dan Minat Belajar Siswa

Motivasi penting dalam menetukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik
“Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaranyang dimiliki oleh sisya yang bersangkutan ”(Djamarah S.B, dkk, 1995:70)
Penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah proses internal yang merupakan salah satu factor utama yang menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
“Motivasi ada dua macam yaitu motivasi yang datang dari dalam diri anak, disebut motivasi intrinsik, dan motivasi yang diakibatkan dari luar, disebut motivasi ekstrinsik ”(Djamarah S.B, 1997:223).
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa.
Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.
2. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar siswa.
4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
5. Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran
Dececco & Grwford, 1974 (dalam Slameto, 2003:175) menyatakan bahwa “dalam pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa ada 4 fungsi pengajar, yaitu: menggairahkan siswa, memberikan harapan realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan”.
Cony Semiawan mengatakan bahwa minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers). Demikian juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
Slameto, (2003:180) menyatakan bahwa:
Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.
Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai
Penulis dapat menyimpulkan bahwa minat belajar adalah keadaan mental atau kondisi jiwa yang menjadi motor penggerak dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Zakiah Darajat mengatakan titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat belajar anak didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut, membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran dan membangkitkan semangat belajar mereka.
“Selain itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk pindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar ”(Slameto,2003:176)
Berbicara mengenai faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, dapat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi minat siswa itu sendiri. Namun pada dasarnya faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam faktor intern (dalam diri) siswa yang belajar. Faktor ekstern (dari luar diri) siswa yang belajar dan faktor teknik atau pendekatan belajar.
Soemadi Soeryabrata mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu : Faktor non sosial dan factor social.
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan dua golongan yaitu :faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Mengembangkan motivasi dan minat belajar siswa yang pada dasarnya adalah membantu siswa memilih bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Menurut Reojakkers bahwa untuk membangkitkan minat siswa dapat dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

Pentingnya Meningkatkan Motivasi Belajar siswa

Sering kita amati siswa bolos belajar. Bolos berarti mangkir pada saat jam pelajaran berlangsung. Mereka nongkrong di warung dekat sekolah. Bahkan dengan pakaian seragam sekolah, ada yang berkeliaran di tempat umum. Ketika ditanya dengan enteng mereka menjawab, bosan  belajar!  Ternyata yang mereka maksud, bosan belajar dengan guru atau mata pelajaran  tertentu.
Kebosanan dalam belajar merupakan salah satu indikasi rendahnya motivasi diri siswa. Ini jelas akan merugikan siswa. Oleh sebab itu, guru dan orang tua perlu mengkaji keberadaan siswa yang bolos ini. Lebih dari itu mencari solusi terbaik agar siswa tidak lagi bolos dan bosan belajar.
Salah satu titik perhatian pihak yang bersangkutan dengan pendidikan anak adalah motivasi. Bagaimana anak kembali termotivasi untuk belajar. Ini perlu tindakan nyata. Mengapa titik motivasi yang perlu menjadi perhatian?
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu kegiatan dengan baik. Dengan demikian, motivasi belajar merupakan dorongan untuk melakukan kegiatan belajar dengan sepenuh hati.  Bagi siswa, motivasi itu diibaratkan bahan bakar sebuah kendaraan. Tidak akan berarti betapapun bagusnya mesin dan halusnya penyetelan kalau tidak memiliki bahan bakar! Bahan bakar menjadi unsur vital bagi sebuah kendaraan. Begitu pula halnya dengan motivasi bagi siswa untuk belajar. Motivasi inilah yang menggerakkan mereka untuk belajar.
Jika dikelompokkan maka motivasi terbagi dua, motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Pihak guru dan orang tua harus membangkitkan keinginan dan kemauan anak untuk belajar. Anak perlu pemahaman yang intens  untuk apa belajar dan mengapa mereka harus belajar.
Motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang berasal dari luar individu siswa. Guru punya trik tersendiri membangkitkan kemauan siswa untuk belajar sehingga guru maupun mata pelajaran yang diampunya tidak membosankan siswa. Orang tua juga berperan penting membangkitkan motivasi siswa. Misalnya pemberian penghargaan (reward) jika anaknya berhasil meraih prestasi tertentu. Ini salah satu contoh saja.
Kesimpulannya, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama potensial untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Semoga bermanfaat.

Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam atau dari luar diri seseorang atau individu dengan penuh kesadaran untuk bertindak atau melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan tertentu yang sesuai dengan fungsi dan motivasi yaitu :
 1. Mendorong manusia untuk berbuat,
 2. mendorong manusia untuk menentukan arah perbuatan
 3. Mendorong manusia   untuk menyelesaikan perbuatannya dengan demikian ketiga fungsi tersebut akan menentukan intensitas belajar, menentukan tujuan yang ingin dicapai serta bersifat selektif            terhadap bentuk kegiatan belajar yang dapat memberikan hasil yang lebih baik.
 
Kebiasaan belajar berarti perulangan aktivitas yang sejenis dengan menggunakan pertimbangan dan fungsi akal seminimal mungkin atau kebiasaan belajar adalah pola aktivitas belajar yang berulang, tetap dan seragam baik secara sadar maupun tidak.

Prestasi belajar adalah suatu kegiatan yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku ini ada yang bersifat pengetahuan suatu hafalan ada juga yang menyatakan ketrampilan, sedangkan tinggi rendahnya hasil yang telah dicapai siswa baik yang dinyatakan dengan angka-angka tetapi ada juga yang dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat.
 

Template by:

Free Blog Templates