Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Seseorang akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian prestasi. Seseorang akan melakukan suatu kegiatan karena ada motivasi dalam dirinya. Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan mencapai hasil yang optimal. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun terutama yang didasari oleh adanya motivasi maka seseorang itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasinya. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara dalam melakukan kegiatan belajar. Motivasi bagi anak yatim merupakan hal yang sangat penting, terutama motivasi dalam belajar. Permasalahan yang muncul pada anak yatim di SMP YPMS Kedaung yaitu kurang memiliki motivasi, yang ditunjukkan dengan perilaku malas belajar, kurang memperhatikan ketika guru mengajar di dalam kelas, mengabaikan pengarahan-pengarahan guru dan sering tidak mengerjakan tugas. Melihat fenomena yang terjadi pada diri anak yatim adalah cenderung kurang memiliki semangat dan dorongan untuk belajar. Apabila anak yatim tersebut memiliki motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka. Semakin kuat motivasi belajar mereka, maka semakin baik pula prestasi belajar yang mereka capai. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis dapat membatasi masalah yaitu prestasi belajar PAI yang dimaksud adalah hasil yang dicapai siswa setelah ia mengalami proses belajar yang diambil dari nilai raport semester I kelas VIII dan IX SMP YPMS Kedaung, sedangkan motivasi belajar yang dimaksud yaitu adanya dorongan baik internal maupun eksternal pada anak yatim untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Rumusan masalah yaitu bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP YPMS Kedaung. Tekhnik yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tekhnik angket (Questionnaire) bentuk skala Likert. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak yatim kelas VIII dan kelas IX SMP YPMS yang berjumlah 31 anak yatim. Variabel penelitian terdiri dari 2 kategori yaitu motivasi belajar dan prestasi belajar, yang mana masing-masing variabel diuji dengan validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui derajat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Berdasarkan hasil analisa data dengan korelasi Pearson Product Moment diperoleh hasil nilai r hitung = 0,625, r tabel = 0,325 dengan df = 31 dan dengan perhitungan Coefficient of Determination diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 39% dan hasil t hitung = 4,18. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP YPMS Kedaung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar anak yatim dapat ditingkatkan dengan cara memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku siswa ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yaitu dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Kata kunci: Motivasi Belajar, prestasi belajar.
0 komentar:
Posting Komentar